BAB 4
Prinsip-Prinsip Dalam Sains Menjadi Kaya
Pikiran (kata benda dari berpikir) adalah
satu-satunya kekuatan yang bisa menghasilkan kekayaan yang nampak
mata dari Bahan Asal tanpa bentuk ini.
Bahan Asal dari semua benda yang nampak mata adalah sebuah bahan yang bisa berpikir.
Dan sebuah pikiran yang berupa sebuah bentuk benda dalam
alam pikiran Bahan Asal ini akan menghasilkan suatu bentuk benda yang
nampak oleh mata.
[Ini sejalan dengan Al Qur’an surah Yasin ayat 82 yang
artinya “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.”
misal. Jika Bahan Asal ini memikirkan bentuk sebuah
gunung maka akan tercipta sebuah gunung, yang bentuknya tepat seperti
yang dipikirkan-Nya. LG]
Bahan Asal bergerak menurut pikirannya dan setiap bentuk
benda yang nampak mata dan proses gerakan yang anda lihat di alam ini
adalah perwujudan yang nampak dari sebuah pikiran dalam Bahan Asal ini.
Saat Bahan Asal ini berpikir tentang sebuah
gerakan, Bahan Asal ini akan menghasilkan sebuah gerakan yang
nampak mata.
Begitulah cara semua benda yang nampak ini dicipta.
Kita hidup di sebuah dunia pikiran yang merupakan alam semesta pikiran.
Jika Bahan Asal berpikir mengenai sebuah alam semesta
maka Bahan Asal ini bergerak mengikuti pikiran tersebut menghasilkan
bentuk nyata sistem planet, dan mempertahankan bentuk tersebut.
Bahan Asal ini menghasilkan bentuk benda nampak, bentuk
yang sama yang berada di alam pikiran Bahan Asal ini dan Bahan Asal ini
bergerak mengikuti pikirannya.
Jika Bahan Asal mempunyai gagasan tentang sistem tata
surya dan planet-planet, Bahan Asal ini menghasilkan bentuk matahari
dan planet-planet yang mengelilinginya dan menggerakkannya
sebagaimana Bahan Asal itu memikirkannya.
Jika Bahan Asal berpikir mengenai bentuk sebuah pohon ek
yang tumbuh secara lambat maka Bahan Asal ini bergerak mengikuti
pikiran-Nya dan menghasilkan sebuah pohon, meski dibutuhkan waktu
berabad-abad untuk menyelesaikan bentuk pohon ek hingga nampak seperti
sekarang.
Dalam proses penciptaan, Bahan Asal ini nampaknya
bergerak menurut prinsip dan tata cara yang telah Bahan Asal ini ini
tentukan.
Dengan kata lain pikiran tentang sebuah pohon ek
tidak serta merta menghasilkan bentuk nyata sebuah pohon ek secara
instant dan tiba-tiba, tapi Bahan Asal ini
memulainya dengan aktivitas menggerakkan tenaga-tenaga dan sarana yang menghasilkan
pohon ek, sesuai alur hukum alam tentang pertumbuhan.
Setiap pikiran tentang sebuah bentuk benda yang ada
dalam alam pikiran Bahan Asal ini menyebabkan penciptaan sebuah bentuk
benda yang nampak mata tapi selalu mengikuti prinsip-prinsip hukum
pertumbuhan dan hukum aktivitas yang telah mapan.
Pikiran akan sebuah rumah dalam bentuk konstruksi
tertentu jika ditujukan pada Bahan Asal ini, tidak akan menyebabkan
penciptaan rumah secara langsung atau instant namun akan menyebabkan
berkumpulnya energi-energi kreatif yang sudah ada pada bidang
perdagangan dan ekonomi pada saluran-saluran tertentu yang
akhirnya menyebabkan pembangunan secara cepat sebuah rumah.
Dan jika tak ada saluran-saluran yang ada bagi energi
kreatif ini untuk bisa bekerja, maka bentuk nyata rumah akan dibentuk
secara langsung dari Bahan Asal ini, tanpa menunggu proses yang lambat
dunia organik dan anorganik.
Tak ada satupun pikiran mengenai sebuah bentuk benda
yang dikirimkan pada Bahan Asal ini yang tidak menyebabkan penciptaan
sebuah bentuk nyata.
[Hal ini seperti kita berdoa meminta sesuatu, kita harus
yakin bahwa doa itu pasti dikabulkan, karena sesuatu itu pasti sedang
diproses dari bentuk pikiran menjadi bentuk benda yang nyata. Hanya
saja, mungkin butuh waktu yang lambat atau cepat, sesuai dengan bentuk
yang kita pikirkan. Dibutuhkan proses yang alami untuk terciptanya suatu
benda. LG]
Manusia adalah makhluk berpikir (pusat berpikir, thinking center) dan bisa menghasilkan pikiran.
Semua bentuk benda yang seseorang bentuk lewat tangannya
pertama kali harus ada dulu di alam pikirannya. Ia tak bisa membentuk
sebuah benda sebelum ia memikirkan sebuah bentuk benda tersebut.
Sejauh ini, umat manusia telah membatasi usahanya secara
keseluruhan terbatas pada hasil kerja tangannya saja, menerapkan usaha
manual pada dunia penciptaan bentuk dan mencipta bentuk baru dengan cara
merubah dan memodifikasi bentuk yang sudah ada.
Umat manusia tak lagi berpikir untuk berusaha
menyebabkan penciptaan bentuk-bentuk baru dengan cara menjangkaukan
sebuah pikiran pada Bahan Asal ini.
Bila seseorang memiliki sebuah pikiran tentang suatu
bentuk benda, ia mengambil bahan materi dari bahan-bahan alam dan
membentuk benda sesuai yang ada dalam pikirannya.
Manusia sejauh ini sangat sedikit atau tidak berusaha
untuk bekerja sama dengan Bahan Asal ini. Seseorang membentuk dan
membuat ulang benda-benda baru, bentuk yang sudah ada dengan cara manual
dan tak memberi perhatian pada pertanyaan apakah dia bisa menghasilkan
benda-benda dari Bahan Asal ini dengan mengkomunikasikan pikirannya pada
Bahan Asal tersebut.
Kita akan membuktikan bahwa seseorang bisa melakukannya.
Dan untuk menunjukkan bagaimana caranya, sebagai langkah pertama, kita
harus meletakkan tiga prinsip mendasar.
Pertama, kita menyatakan bahwa ada satu substansi tak
berbentuk atau bahan asal yang menjadi asal semua benda yang terlihat
mata ini.
Kedua, semua benda meski nampaknya bermacam-macam namun
merupakan segala macam perwujudan dari satu bahan. Semua bentuk yang
bersifat organic dan anorganik yang berbentuk, dicipta dari bahan yang
sama.
Ketiga, bahan ini bahan yang bisa berpikir, sebuah
pikiran yang ada dalam substansi tak berbentuk ini menghasilkan benda
yang nampak mata.
Sebagai makhluk yang berpikir, manusia mampu menghasilkan pikiran.
Jika seseorang bisa mencetakkankan
(mengkomunikasikan) pikirannya pada substansi tak berbentuk yang bisa
berpikir ini dia bisa menyebabkan penciptaan atau pembuatan benda yang
dipikirkannya.
Kesimpulannya:
Ada sebuah bahan tak nampak mata (disebut juga substansi
tak berbentuk) yang bisa berpikir, bahan yang merupakan asal semua
benda yang ada, yang dalam keadaan aslinya menembus dan mengisi serta
memenuhi ruang-ruang kosong antara benda di alam semesta ini.
Sebuah pikiran pada substansi tak berbentuk ini menghasilkan benda yang digambarkan oleh pikiran substansi tak berbentuk ini.
Manusia dapat membuat gambar mental sebuah benda di
pikirannya dan dengan memfokuskan pikirannya pada substansi tak
berbentuk ini, ia bisa menghasilkan sebuah benda yang ia pikirkan tadi
menjadi sebuah benda yang tercipta dalam bentuk nyata.
Mungkin anda bertanya apakah saya bisa membuktikan
pernyataan-pernyataan diatas, saya akan jawab secara ringkas, baik
secara logika maupun secara pengalaman.
Menalar kembali tentang fenomena bentuk dan pikiran,
saya sampai pada kesimpulan mengenai adanya substansi tak berbentuk yang
berpikir.
Dan menalar ke depan tentang substansi tak berbentuk
yang berpikir ini, saya sampai pada kesimpulan mengenai kekuatan seorang
manusia untuk menghasilkan pembentukan benda yang ia pikirkan.
Dan berdasarkan pengalaman, saya melihat penalaran tersebut benar. Ini adalah pembuktian terkuat saya.
Jika seseorang yang membaca buku ini menjadi KAYA akibat
melakukan apa yang buku ini katakan, itu merupakan bukti yang mendukung
klaim saya, ini merupakan bukti positif sampai ditemukan bukti ada
seseorang yang melakukan apa yang dikatakan buku ini lalu gagal.
Teori dalam buku ini dianggap benar hingga ada orang
yang terlibat dalam proses ini gagal, tapi proses ini tak akan gagal
karena siapapun yang melakukan secara persis apa yang dikatakan buku ini
akan menjadi KAYA.
Saya telah menyatakan bahwa orang menjadi KAYA karena
melakukan sesuatu dengan cara tertentu dan untuk melakukan sesuatu
dengan cara tertentu orang harus berpikir dengan cara tertentu.
Cara seseorang melakukan sesuatu adalah hasil langsung cara dia berpikir mengenai sesuatu.
Untuk melakukan sesuatu sesuai cara anda ingin melakukannya, anda harus mempunyai
kemampuan untuk berpikir sesuai dengan cara anda ingin berpikir. Ini adalah langkah
pertama untuk menjadi KAYA.
Berpikir sesuai dengan cara berpikir yang anda inginkan
adalah cara berpikir yang benar, tak peduli bagaimana kondisi anda saat
ini.
Setiap individu mempunyai kekuatan alamiah untuk berpikir sesuai yang diinginkannya, tapi
masih dibutuhkan usaha keras untuk melakukannya dengan benar, bukan berpikir yang
dipengaruhi oleh keadaan.
Berpikir sesuai dengan keadaan yang ada saat ini adalah
mudah, yang sulit adalah berpikir benar tak peduli bagaimana kondisi
yang sedang dihadapi saat ini. Membutuhkan banyak
tenaga dan kekuatan dibanding pekerjaan lain.
Kita tak bisa mengupah orang untuk melakukan cara berpikir yang benar, yaitu berpikir berkesinambungan dan berurutan.
Ini pekerjaan terberat diatas bumi terutama bila keadaan yang diinginkan berbeda dengan kenyataan yang sedang dihadapi saat ini.
Setiap bentuk yang nampak cenderung dihasilkan oleh
bentuk yang ada dalam pikiran kita, dan ini bisa dicegah dengan
menyadari untuk tetap berpikir dengan cara yang benar.
Melihat bentuk fisik kemiskinan akan menghasilkan
bentuk kemiskinan di alam pikiran anda, kecuali anda menyadari
untuk berpikir benar bahwa tak ada kemiskinan, hanya ada keberlimpahan.
Berpikir mengenai keadaan sehat saat kita berada di lingkungan orang-orang sakit atau
berpikir kekayaan saat kita di lingkungan orang-orang miskin membutuhkan usaha dan siapa
yang bisa berpikir demikian menjadi penguasa alam pikirannya.
Orang seperti itu bisa menguasai nasib dan bisa mempunyai apa yang dia inginkan.
Kemampuan ini hanya dapat diperoleh dengan terus
memegang prinsip dasar bahwa dibelakang semua benda yang nampak
bermacam-macam ini, ada fakta bahwa ada satu substansi tak berbentuk
yang berpikir, yang menjadi bahan asal yang jadi pembentuk semua hal
yang nampak ini.
Kita harus memegang prinsip yang benar ini, bahwa setiap pikiran yang ada di substansi tak
berbentuk ini menghasilkan sebuah bentuk nyata dan
manusia bisa mengkoneksikan pikirannya pada substansi tak berbentuk ini
hingga menyebabkan apa yang dipikirkan oleh alam pikirannya tadi
berwujud menjadi benda yang nampak dan bisa dilihat.
Saat kita sudah menyadari hal ini, hilanglah segala
keraguan dan rasa takut, karena kita yakin bisa mencipta apa yang ingin
kita cipta, kita bisa mendapat apa yang kita ingin punyai dan
menjadi apa yang kita inginkan.
Sebagai langkah pertama anda harus percaya tiga pernyataan diatas.
Prindip dasar Sains Menjadi Kaya:
1. Ada sebuah bahan tak nampak mata (disebut juga substansi tak berbentuk) yang
bisa berpikir, bahan yang merupakan asal semua benda yang ada ini dicipta yang dalam
keadaan aslinya menembus dan mengisi serta memenuhi ruang-ruang kosong antara
benda di alam semesta ini.
2. Sebuah pikiran pada substansi tak berbentuk ini
menghasilkan benda yang digambarkan oleh pikiran substansi tak berbentuk
ini.
3. Manusia dapat membuat gambar mental sebuah benda di
pikirannya dan dengan mengkoneksikan pikirannya pada substansi tak
berbentuk ini, ia bisa menghasilkan sebuah benda yang ia pikirkan tadi
tercipta dalam bentuk nyata.
Anda harus mengesampingkan semua konsep tentang alam
semesta dan harus meresapkan dalam pikiran dengan teguh dan
menjadikannya sebagai kebiasaan berpikir anda.
Baca prinsip tersebut berulang-ulang. Tanamkan setiap
kata di ingatan anda dan fokuskan pikiran anda pada prinsip-prinsip itu
hingga anda percaya. Jika ragu menghampiri anda, singkirkan.
Jangan dengarkan argumen yang berlawanan dengan
prinsip-prinsip ini. Jangan pergi ke ceramah-ceramah yang mengajarkan
konsep lain. Jangan baca buku atau majalah yang mengajarkan ide lain.
Jika anda mencampurkan pemahaman dan kepercayaan anda,
semua usaha anda akan sia-sia. Jangan tanya apa prinsip-prinsip ini
benar atau berspekulasi apa ini benar atau salah. Pokoknya percayai
saja. Ilmu menjadi KAYA berawal dari menerima secara penuh
prinsip-prinsip ini.
[Ingat selalu prinsip dasar ini:
1. Allah ta’ala adalah asal semua benda yang ada di alam semesta
2. Jika Allah ta’ala menghendaki suatu benda tercipta maka “kun” lalu terciptalah benda itu
3. Doa adalah sarana mengkoneksikan pikiran kita dengan kehendak Allah ta’ala]
0 komentar:
Posting Komentar