BAB 1
Hak Untuk Kaya
Apapun yang dikatakan orang mengenai hebatnya hidup
dalam kemiskinan, fakta tetap menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang
menjalani hidup secara sempurna atau sukses kecuali ia KAYA.
Tak seorangpun mampu mencapai potensi tertinggi
pengembangan jiwa dan bakatnya, kecuali ia mempunyai banyak uang,
sebab untuk mengembangkan potensi jiwa dan bakatnya, seseorang harus
menguasai banyak hal untuk dijadikan sarana dan dia tak bisa menguasai
banyak hal bila ia tak punya cukup uang untuk membelinya.
Seseorang mengembangkan akal, jiwa dan raga dengan
memanfaatkan banyak sarana dan masyarakat telah sampai pada tingkatan
yang sangat terorganisir.
Hingga orang harus punya uang agar bisa menjadi penguasa
sarana-sarana yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu, basis dari semua
kemajuan perkembangan manusia, pastilah ilmu pasti (sains) untuk menjadi
KAYA.
Tujuan semua makhluk hidup adalah perkembangan atau
kemajuan hidup dan segala sesuatu yang hidup PASTI mempunyai satu hak
untuk meraih perkembangan potensi tertingginya setinggi yang mampu ia
bisa raih.
Hak seseorang terhadap kehidupan yaitu hak untuk
menguasai secara bebas penggunaan sarana-sarana yang ia butuhkan
bagi perkembangan maksimal fisik, mental dan spiritualnya atau dengan
kata lain HAK UNTUK KAYA.
Dalam buku ini saya tidak akan berbicara mengenai kekayaan secara kiasan saja.
Untuk benar-benar KAYA, seseorang tidak berarti harus
puas dan senang hanya dengan memiliki sedikit. Tak seorangpun boleh
puas dengan memiliki sedikit jika ia mampu memanfaatkan dan menikmati
lebih banyak.
Secara universal, tujuan evolusi alamiah adalah kemajuan
dan perkembangan hidup dan setiap orang harus mempunyai segala sarana
yang mendukungnya untuk meraih kekuatan atau kekuasaan,
kemewahan, keindahan dan keberlimpahan hidup. Jadi, merasa puas dengan
hanya memiliki sedikit BERTENTANGAN dengan prinsip alam.
Seseorang yang memiliki semua yang dia inginkan untuk
menjalani semua aspek kehidupannya secara sempurna baru bisa disebut
KAYA dan tak seorangpun yang punya sedikit uang bisa memiliki yang
dia inginkan.
Kehidupan telah sampai pada tingkat kemajuan yang
sangat tinggi dan menjadi sangat kompleks hingga bahkan orang yang
biasa-biasa saja membutuhkan sejumlah besar kekayaan agar bisa
menjalani hidup yang mendekati level kesempurnaan.
Setiap orang secara alamiah ingin menjadi APA SAJA YANG IA INGINKAN.
Keinginan atau hasrat tersembunyi untuk mewujudkan
potensi terpendam ini merupakan sifat alamiah yang melekat pada setiap
manusia, kita tak bisa menahan keinginan untuk menjadi apa saja yang
kita inginkan.
Sukses dalam kehidupan adalah menjadi apa yang anda cita-citakan.
Anda bisa menjadi apa yang anda cita-citakan HANYA
dengan memakai sarana dan anda bisa menguasai sarana secara bebas hanya
jika anda menjadi cukup KAYA untuk membelinya.
Sebab itu, memahami ILMU PASTI (SAINS) UNTUK MENJADI KAYA adalah ilmu paling penting bagi semua jenis ilmu pengetahuan.
Tak ada yang salah dengan menginginkan jadi KAYA.
Keinginan untuk menjadi KAYA sesungguhnya adalah hasrat untuk kehidupan
yang lebih berlimpah, lebih KAYA, serta lebih sempurna, dan keinginan
seperti itu layak dipuji.
Seseorang yang tidak menginginkan hidup lebih berlimpah
adalah ABNORMAL, sehingga seseorang yang tidak menginginkan mempunyai
cukup uang untuk membeli semua yang ia inginkan adalah ABNORMAL.
Ada 3 motif untuk apa kita hidup, kita hidup untuk raga, kita hidup untuk akal
pikiran, dan kita hidup untuk jiwa.
Tak satu pun dari 3 motif ini lebih mulia dibanding
motif lainnya. Semua seimbang dan tak satupun dari motif ini bisa hidup
secara penuh atau sempurna jika satu atau dua motif lainnya
perwujudannya secara utuh ditekan.
Tak dibenarkan menjalani hidup hanya untuk
kebutuhan motif kejiwaan saja dengan mengesampingkan motif akal
dan raga dan keliru menjalani hidup hanya untuk kepuasan
intelektual saja dan mengesampingkan jiwa dan raga.
Kita telah tahu konsekuensi memalukan bagi orang yang
menjalani hidup hanya untuk kebutuhan ragawi saja dan menekan motif
kebutuhan akal dan jiwa dan kita melihat bahwa kehidupan secara utuh
berarti perwujudan lengkap potensi semua motif dimana sesorang bisa
berkembang raga, akal dan jiwanya.
Apapun yang orang katakan, tak seorangpun bisa
benar-benar bahagia atau puas kecuali raganya berfungsi secara penuh dan
begitu juga akal dan jiwanya.
Dimanapun fungsi tersebut tidak diwujudkan secara penuh, berarti ada keinginan atau hasrat yang tidak terpuaskan.
Hasrat adalah potensi dalam manusia yang mencari jalan perwujudan atau fungsi raga, akal dan jiwa untuk mencari jalan ekspresi.
Tak seorangpun bisa hidup secara utuh secara ragawi
tanpa makanan yang layak, baju yang nyaman dan selimut hangat serta
tanpa kebebasan dari kerja berlebihan dan rekreasi juga penting bagi
kehidupan fisiknya.
Seseorang tak bisa hidup utuh secara akal pikiran tanpa
buku-buku dan waktu untuk mempelajarinya, tanpa kesempatan
perjalanan studi dan observasi atau tanpa sahabat intelektual.
Untuk hidup secara utuh seseorang harus melakukan
rekreasi intelektual dan harus mengelilingi dirinya dengan semua
benda seni dan keindahan yang ia mampu apresiasi.
Untuk hidup secara lengkap akal, jiwa dan raga,
seseorang harus mempunyai CINTA dan CINTA ADALAH EKSPRESI YANG PALING
TIDAK MUNGKIN DIWUJUDKAN OLEH KEMISKINAN.
Kebahagiaan terbesar manusia ada pada kemampuan
memberikan keuntungan-keuntungan bagi orang-orang yang ia cintai, dan
ekspresi paling spontan dan alamiah dari cinta adalah MEMBERI.
Seseorang yang tidak mempunyai hal untuk diberikan
tak bisa mengisi perannya sebagai pasangan hidup seseorang dalam rumah
tangga, atau orang tua, sebagai warga negara atau sebagai seorang
manusia.
Dalam penggunaan hal-hal materiallah seseorang menemukan kehidupan secara utuh akal, jiwa dan raganya.
Oleh sebab itu menjadi kebutuhan paling penting bagi tiap individu untuk menjadi KAYA.
Anda berada pada posisi sangat tepat bila berkeinginan
untuk menjadi KAYA. Jika anda pria dan wanita normal anda pasti
berkeinginan demikian. Sudah sepantasnya anda memberi perhatian paling
utama pada ilmu pasti (sains) untuk menjadi KAYA, karena sains ini studi
paling penting dari semua jenis studi.
Jika anda mengabaikan studi ini, anda abai terhadap
tugas anda pada diri sendiri, pada Tuhan, pada kemanusiaan sebab anda
tak bisa menyumbangkan sesuatu pada Tuhan dan kemanusiaan lebih besar,
kecuali anda mengembangkan diri anda seutuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar